PENGERTIAN DAN PERBEDAAN MITOS, LEGENDA, DAN CERITA
RAKYAT DAN PERBEDAANYA
Oleh :
Priatna santoro
/16513914
Kata
pengantar
Dengan rahmat tuhan yang maha kuasa akhirnya penulisan ini dapat
diselesaikan dengan jeri payah yang cukup melelahkan dan membutuhkan pemikiran
yang cukup mendalam. Dan semoga dapat bermamfaat bagi yang membaca terutama
agar dapat membedakan antara mitos, legenda dan cerita
rakyat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Agar setiap pembaca
dapat Pmembedakan
antara mitos, legenda dan cerita rakyat yaitu mitos adalah cerita yang belum
jelas terjadinya karena tidak ada bukti otentik yang bisa membuktikan
kebenarannya. Sedangkan Legenda adalah cerita rakyat dimasa lampau yang
benar-benar terjadi dan biasanya memiliki bukti otentik. Dan Cerita Rakyat itu
biasanya cerita tentang kebudayaan asal muasal suatu tempat atau kejadian .
1.2.Rumusan masalah
a.
Apakah itu mitos?
b.
Apakah yang dimaksud legenda?
c.
Apakah yang dimaksut dengan cerita rakyat?
1.3.Tujuan penulisan
a. Agar pembaca dapat memahami
apa itu mitos.
b. Agar pembaca dapat memahami
apa itu legenda.
c. Agar pembaca dapat memahami
apa itu cerita rakyat.
d. Agar dapat memahami
perbedaan antara mitos, legenda, dan cerita rakyat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Mitos
Mitos
adalah tradisi lisan yang terbentuk di suatu masyarakat. Mitos memiliki asal
kata dari bahasa Yunani yang artinya sesuatu yang diungkapkan. Secara
pengertian mitos adalah cerita yang bersifat simbolik yang mengisahkan
serangkaian cerita nyata atau imajiner. Di dalam mitos bisa berisi asal usul
alam semesta, dewa-dewa, supranatural, pahlawan manusia atau masyarakat
tertentu yang mana memiliki tujuan untuk meneruskan dan menstabilkan
kebudayaan, memberikan petunjuk hidup, melegalisir aktivitas kebudayaan,
pemberian makna hidup dan pemberian model pengetahuan untuk menjelaskan hal-hal
yang sulit dijelaskan dengan akal pikiran.
b. Contoh-contoh Mitos
begitu
banyak contoh-contoh mitos yang ada di dindonesia. karena kita tahu sendiri
bahwa memang Mitos sangat berhubungan dengan terjadinya tempat, alam semesta,
para dewa, adat istiadat, dan konsep dongen suci. ini adalah beberapa contoh
Mitos yang ada di Indonesia.
1.
Cerita terjadinya mado-mado atau marga di Nias (Sumatra Utara)
2.
Cerita barong di Bali.
3.
Cerita pemindahan Gunung Suci Mahameru di India oleh para dewa ke Gunung Semeru
yang dianggap suci oleh orang Jawa dan Bali.
4.
Cerita Nyai Roro Kidul (Ratu Laut Selatan)
5.
Cerita Joko Tarub
6.
Cerita Dewi Nawangwulan
7.
Dan lain sebagainya
2.2.Legenda
Legenda
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yag empunya cerita sebagai suatu
yang benar-benar terjadi. Oleh karena itu, Legenda seringkali dipandang sebagai
sejarah kolektif (folkstory).
Walaupun
demikian, karena tidak tertulis maka kisah tersebut telah mengalami distorsi
sehingga seringkali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika
legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah maka
legenda harus bersih dari unsur-unsur yang mengandung sifat-sifat folklor.
Jan
Harold Brunvand menggolongkan legenda menjadi empat kelompok, yaitu legenda
keagamaan (religious legends) legenda alam gaib (supernatural legends), legenda
perseorangan (personal legends), dan legenda setempat (local legends).
a. Legenda Keagamaan
Legenda
keagamaan adalah legenda orang-orang yang dianggap suci atau saleh. Karya
semacam itu termasuk folklor karena versi asalnya masih tetap hidup di kalangan
masyarakat sebagai tradisi lisan. Di Jawa hagiografi menceritakan riwayat hidup
para wali penyebar Islam pada masa yang paling awal. Salah satu contohnya
adalah legenda Wali Sembilan (Wali Songo) mereka adalah Mau- lana Malik
Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga,
Sunan Kudus, Sunan Muria, dan Sunan Gunung Jati.
Selain
sembilan wali tersebut, di Jawa masih banyak wali-wali lain. Legenda tentang
mereka mudah dikenali sebab makam- makamnya diziarahi pada peringatan
kematiannya (haul) yang disebut keramat atau punden. Para juru kunci itu pada
umumnya, dapat menceritakan legenda orang sucinya. D.A. Rinkes dalam bukunya
berjudul De Heiligen van Java (Orang-orang Saleh dari Jawa) menyebutkan
beberapa wali lain di antaranya: Syeh Abdul Muhyi, Syeh Siti Jenar, Sunan
Geseng, Ki Pandan Arang, dan Pangeran Panggung, Syeck Abdul Qodir Jaelani, dan
lain- lain.
b. Legenda Alam Gaib
Legenda semacam ini biasanya
berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan pernah dialami seseorang.
Fungsi legenda semacam ini adalah untuk meneguhkan kebenaran ”takhayul” atau
kepercayaan rakyat. Contoh legenda ini yaitu kepercayan terhadap adanya hantu,
gendruwo, sundel bolong serta nyi blorong.
c. Legenda Perseorangan
Legenda
perseorangan merupakan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu yang dianggap
benar-benar terjadi. Di Indonesia legenda semacam ini banyak sekali. Di Jawa
Timur yang paling terkenal prosa rakyat itu sudah diubah sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan rumus cerita tokoh-tokoh rakyat tradisional.
adalah
legenda tokoh Panji. Panji adalah seorang putra raja Kerajaan Kahuripan di Jawa
Timur yang senantiasa kehilangan istrinya. Akibatnya, banyak muncul cerita
Panji yang temanya selalu perihal istrinya yang menjelma menjadi wanita lain.
Cerita Panji yang semula merupakan kesusasteraan lisan (legenda), namun telah
banyak dicatat orang sehingga mempunyai beberapa versi dalam bentuk tulisan.
Beberapa cerita yang tergolong ke dalam cerita panji misalnya “Ande-Ande Lumut”
(dongeng Cinderella ala Jawa), Kethek Ogleng (seorang pangeran disihir menjadi
seekor kera), ”Cerita Sri Tanjung”, ”Jayaprana dan Layongsari”. Suatu jenis
legenda perseorangan mengenai perampok seperti
Robin
Hood, yang merampok penguasa korup atau orang kaya untuk didermakan kepada
rakyat miskin. Legenda semacam ini di Jakarta pada ”tempo doeloe” adalah kisah
petualangan ”Si Pitung”.
d. Legenda Setempat
Legenda
setempat adalah cerita yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat dan
bentuk topografi, yaitu bentuk permukaan suatu tempat, berbukit-bukit,
berjurang dan sebagainya. Legenda setempat yang berhubungan dengan nama suatu
tempat misalnya, legenda Kuningan. Kuningan adalah nama suatu kota kecil yang
terletak di lereng Gunung Ceremai, di sebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat.
Contoh lain mengenai legenda setempat yang berhubungan erat dengan nama tempat
adalah legenda “Anak-anak Dalem Solo yang Mengembara Mencari Sumber Bau Harum”.
Legenda ini berasal dari Trunyan, Bali. Legenda ini dapat dimasukkan ke dalam
golongan legenda setempat karena menceritakan asal mula nama beberapa desa di
sekitar Danau Batur, seperti Kedisan, Abang Dukuh, dan Trunyan. Selain itu
contoh-contoh lain legenda setempat ini misalnya ”Asal Mula Nama Banyuwangi”,
serta legenda ”Roro Jongrang”, ”Tangkuban Perahu”, ”Asal Mula nama Tengger dan
Terjadinya Gunung Batok” serta “asal mula nama kota Bogor”.
2.3.Cerita
rakyat
Cerita
rakyat adalah sebagian kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki Bangsa
Indonesia. Pada umumnya,cerita rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di
suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh-tokoh yang dimunculkan dalam
cerita rakyat umumnya diwujudkan dalam bentuk binatang, manusia maupun dewa.
Fungsi Cerita rakyat selain sebagai hiburan juga bisa dijadikan suri tauladan
terutama yang mengandung pesan-pesan pendidikan moral. Banyak yang tidak
menyadari kalo negeri kita tercinta ini mempunyai banyak Cerita Rakyat
Indonesia yang belum kita dengar, bisa dimaklumi karena cerita rakyat menyebar
dari mulut – ke mulut yang diwariskan secara turun – temurun. Namun sekarang
banyak cerita rakyat yang ditulis dan Perbedaan mitos, legenda, dan cerita
rakyat
Perbedaan antara mitos, legenda dan cerita rakyat yaitu
mitos
adalah cerita yang belum jelas terjadinya
karena tidak ada bukti otentik yang bisa membuktikan kebenarannya. Sedangkan
Legenda adalah cerita rakyat dimasa lampau yang benar-benar terjadi dan
biasanya memiliki bukti otentik. Dan Cerita Rakyat itu biasanya cerita tentang
kebudayaan asal muasal suatu tempat atau kejadian .
2.4.Contoh
ASAL MULA DANAU TOBA
Pada zaman dahulu ada seorang petani
bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang landai dan subur. Petani itu
mengerjakan sawah dan ladang untuk keperluan hidupnya.
Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ikan ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.
Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup lama dia memancing, tak seekor ikan pun didapatnya. Kejadian yang begitu belum pernah dia alami. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada juga kan yang memakan umpan pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing.
Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ikan ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.
Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup lama dia memancing, tak seekor ikan pun didapatnya. Kejadian yang begitu belum pernah dia alami. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada juga kan yang memakan umpan pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing.
Tetapi ketika dia hendak menarik pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang langsung menarik pancing itu jauh ke tengah sungai. Hatinya yang tadi sudah kesal berubah menjadi gembira, karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya itu adalah ikan yang besar. Setelah beberapa lama ia biarkan pancingnya ditarik ikan itu kesana kemari, barulah pancing itu ditariknya perlahan-lahan. Ketika pancing itu disentakkannya tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu. Pada saat dia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan tersebut memandangnya dengan penuh arti.
Kemudian, setelah ikan itu
diletakkannya ke satu tempat dia pun masuk ke dalam sungai untuk mandi.
Perasaannya gembira sekali karena belum pernah dia mendapat ikan sebesar itu.
Dia tersenyum sambil membayangkan betapa enaknya nanti daging ikan itu kalau
sudah dipanggang. Ketikan dia meninggalkan sungai untuk pulang ke rumahnya hari
sudah mulai senja. Setibanya di rumah, lelaki itu langsung membawa ikan besar
hasil pancingannya itu ke dapur. Ketika dia hendak menyalakan api untuk
memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar di dapurnya sudah habis. Dia segera
keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya. Kemudian, sambil
membawa beberapa potong kayu bakar dia naik kembali ke atas rumah dan langsung
menuju dapur.
Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan tempat terhampar bebeapa keping uang emas. Karena terkejut dan heran mengalami keadaan yang aneh itu, dia meninggalkan dapur dan masuk ke kamar.
Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap karena di dalam kamar itu berdiri seorang perempuan dengan rambut yang panjang terurai. Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil berdiri menghadap cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaat kemudian, perempuan itu tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang lelaki itu yang tegak kebingungan di mulut pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan yang berdiri di hadapannya luar biasa cantiknya. Dia belum pernah melihat perempuan secantik itu meskipun dahulu dia sudah jaun mengembara ke berbagai negeri.
Karena hari sudah malam, perempuan
itu minta agar lampu dinyalakan. Setelah lelaki itu menyalakan lampu, dia diajak
perempuan itu menemaninya ke dapur karena dia hendak memasak nasi untuk mereka.
Sambil menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah
penjelmaan dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di
sungai. Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang
terletak di dapur itu adalah penjelmaan sisiknya.
Setelah beberapa minggu perempuan cantik itu tinggal serumah bersamanya, pada suatu hari lelaki itu melamar perempuan tersebut untuk jadi istrinya. Perempuan tersebut menyatakan bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal usul istrinya yang menjelma jadi ikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.
Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama samosir. Anak itu sangat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.Seelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksalah ibunya yang mengantarkan nasi ke ladang.
Suatu hari, anak itu disuruh ibunya
lagi mengantarkan nasi ke ladang utnuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan
tetapi, karena terus dipaksa ibunya, dengan kesal pergilah dia mengantarkan nsi
itu. Di tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan. Setibanya
di ladang, sisa nasi yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya.
Saat menerimanya, si ayah sudah sangat lapar karena nasinya sudah sangat
terlambat sekali diantarkan. Oleh karena itu, maka si ayah jadi sangat marah
ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. Amarahnya makin
bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari
nasi itu. Kesabaran si ayah menjadi hilang dan dia pukuli anaknya sambil
mengatakan “Anak yang tak bisa diajar. Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau
anak keturunan perempuan yang berasal dari ikan!”
Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya dia adukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya diceritakan pula. Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu. Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.
Ketika tampak oleh si ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit, dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu jauh letaknya dirumah mereka itu. Ketika di tiba ditepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yang menggelegar. Sesaat kemudian dia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada saat yang sama, sungai itupun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat lebat. Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap ke mana-mana dan tenggelamlah lembah tempat sungai itu mengalir. Pak Toba tidak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-kelaman, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang kemudian hari dinamakan orang danau Toba. Sedang pulau kecil di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari
urain diatas sudah dijelaskan apa itu mitos, legenda, dan cerita raknyat. Di indonesia
banyak sekali kebudayaan yang tersebar dari mulai bahasa daerah, adat istiadat
dan sebagainya dan itu adalah kekayaan bangsa Indonesia yang harus terus dijaga
eksistensinya agar kelak anak cucu kita masih dapat menikmatinya,
3.2. Saran
agar
pemerintah lebih menjaga dan mempertahankan eksistensinya supaya kebudayaan
terutama cerita-cerita rakyat lebih berkembang agar tidak tergerus dengan
kemajuan cerita-cerita masa kini. Terutama cerita-cerita yang berasal dari
kebudayaan barat yang terkadang tidak sesuai dengan kultur kebudayaan timur.
Daftar pustaka
Sumber : http://ridwanaz.com/umum/seni-budaya/pengertian-mitos-pada-masyarakat/
http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos
http://id.wikipedia.org/wiki/Legenda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar